PERJALANAN
HIDUP
Putih
abu-abu kini harus aku lepas kan,toga emas kini telah aku pakai. Wisuda SMA ku
berjalan dengan haru biru,namun sesamapai di rumah aku binggung harus melangkah
bagaimana. Ku coba membuat surat lamaran dan ku langkah kan kaki ku menuju 2 perusahaan,ku
tunggu hingga 2 minggu namun surat panggilan unutk ku pun tak kunjung datang. “
ya allah apa yang harus aku lakukan sebenarnya hamba ingin kuliah,namun tak ada
biaya” itu lah yang selalu ada dalam benak ku. Setiap tengah malam aku bangun
untuk sholat tahajud dan istiqaroh akhirnya allah memberikan jalan untuk ku
untuk bisa kuliah. “Terimakasih ya Allah engkau telah memberikan kesempatan kepada
ku untuk bisa meraih cita-cita setinggi langit. Tiba waktunya aku di bangku
kuliah,tanpa seorang pun yang aku kenal disana dan hanya 50 ribu uang yang aku
pegang. Waktu terus berganti harapan saya bisa kuliah sambil kerja namun belum
bisa aku gapai. Karena kendaraan tak punya uang pun pas-pas san bisa punya kost
Cuma 2 bulan saja. Ketika pulang ke rumah aku hanya bisa bercerita kalau saya
bahagia dan betah di kampu,selalu itu yang aku katakan kepada orang tua ku
karena aku tak ingin membuat sedih orang tua ku. Dan setiap balik ke kampus
jarang aku dapat uang saku,kalau dapat mungkin hanya 20 ribu buat ongkos naik
bus aja kurang,walapun begitu hamba tetap bersyukur y Allah. Karena di balik derita ku kelak paasti
ada kebahagian yang abadi.
Terkadang
aku dapat kerjaan dari anak SMK untuk mengerjakan tugas nya lumayan dapat upah
sedikit tapi berguna buat saya,selain itu kadang saya berkerja tani dapat uang
yang tidak seberapa namun bisa saya gunakan buat ongkos ke kampus dan unutk
makan. Semester satu telah aku lalaui,menginjak semester dua penderitaan
semakin menyelimuti ku. Sampai aku tidak bisa makan dari hari kamis-jumat dan
harus tidur di rusunawa dan bascame namun ketika aku tidur di rusanawa ada yang
berprasangka buruk tentang ku,karena disana hanya ada cowok saja karena emang tidak
ada cewek yang tinggal di rusunawa. Untuk menghindar dari semua tuduhan itu akhirnya
saya memilih tidur di masjid kampus laen,dari kampus ku menuju kampus lain yang
berjarak sekitar 10 km saya tempuh dengan jalan kaki setiap habis subuh aku
mulai berjalan ke kampus ku untuk kuliah. Kenapa saya tidak memlih masjid
kampus ku sendiri? Karena kampus ku sepi dan bangunan masjid ku serba kaca
kalau dilihat dari luar nampak jelas. Keberadaan ku tidur di masjid akhirnya di
ketahui oleh teman ku. Suatu hari ada yang berkata kepada ku “ menginap saja di
kost ku,dari pada kamu tidur di masjid dan jaraknya jaoh”. Iya mbk makasih atas
tawaranya,ujar ku kepadanya. Akhirnya saya terima dan mencoba tinggal di
kostnya, namun lama kelamaan saya merasa tidak enak sendiri karena numpang
tidur sekaligus makan,hingga akhirnya aku putuskan untuk balik ke masjid itu
lagi.
Sampai
semester dua pun aku belum bisa mendapatkan pekerjaan yang tidak mengganggu kuliah
saya dan gajinya lumayan impian ku itu belum bisa aku raih. Hingga tiba
waktunya semeter tiga teman-teman ku sudah pada WDU sedangkan aku belum. Terasa
sedih saya harus ke kampus untuk mengurusi program kerja BEM bukan untuk
kuliah. Empat hari telah berlalu,aku dapat sms kalau beasiswa sudah turun. Malam
itu juga aku cek ternyata benar beasiswanya keluar, esok harinya aku bayarkan
namun uang beasiswa itu ternyata masih kurang dan solusinya aku menemui PR II
untuk mendapat keringanan dan akhirnya bisa ku dapat kan dan aku bisa kuliah
lagi. Di semester tiga ini aku tinggal di kost sahabat ku waktu SMA (sahabat ku
ini juga kuliah namun kita tidak satu kampus) dan ketika beli makan sering
menggunakan uangnya juga,saat pulang kerumah pun aku selalu di antar samapai
rumah begitu juga ketika berangkat ke kampus selalu bersamanya,sahabat ku itu
sudah menjadi bagian dari keluar ku karena aku sudah kenal dekat dengan
keluarganya.
Aku
beruntung banget punya sahabat yang punya hati mulia. Meski aku jarang punya uang
dan selalu merepotkan nya namun dia tetap selalu ada untuk ku. “ selalu tersenyum,berdo’a
dan pantang menyerah sayang” Kata sahabatku. Tertentu sob,aku akan selalu bedoa
dan terus berusaha untuk bisa mengejar mimpi-mimpi ku. Karena aku ingin merubah
kehidupan ku sekaligus merubah kehidupan keluarga. Cita-cita ku ingin memberangkat kan haji ke dua orang
tua ku. Kalau cita-cita ku yang utama aku ingin menjadi presiden,supaya aku
bisa membangun negara ini lebih maju,anti korupsi dan anti narkoba. Biar pun
aku miskin dan tidak punya apapun namun aku tidak akan mencari kesempatan untuk
menikmati dunia ini dengan uang haram lebih baik aku mati dengan kelaparan dari
pada aku bahagia dan enak di dunia dengan uang haram.
itulah cerpen yang aku ambil dari kisah nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar